Pesona
Bengkulu begitu memikat dengan daerah pinggiran pantai dan dikarunia hasil laut
yang melimpah, ada beberapa tempat pelelangan ikan yang terletak di tengah kota
menawarkan berbagai macam jenis makanan laut siap untuk dimasak. Mulai dari ikan,
cumi-cumi, udang dan kepiting. Kota Bengkulu juga memiliki pantai terpanjang
seasia tenggara, panjangya mencapai 7 kilometer. untuk menelusuri pantai
panjang, wisatawan bisa menggunakan kendaraan peribadi atau menaiki delman yang
kular-kilir, di pinggiran pantai panjang Bengkulu, tarif yang di tawarkan untuk
menaiki delman satu orangnya Rp. 25.000,-. Jika wisatawan pandai menawar tarif bisa
turun hingga Rp.15.000,-. Banyak keistimewaan yang ditawarkan Bengkulu,
penduduk yang ramah, udara kota yanga segar dan banyak objek wisata untuk dikunjungi.
Tidak sampai disitu saja. Bengkulu, kota yang tertata rapi. Perkantoran pemerintah,
rumah dinas, sekolah dan penjual oleh-oleh, semua memiliki lokasi masing-masing
yang teratur. Masyarakat dan wisatawan terlihat sangat menikmati berkendara di bumi
Rafflesia ini, karna tertibnya lalulintas dan tidak macet. Kualitas udara yang
masih segar menambah nyamannya berkendara di kota kelahiran ibu Negara pertama
Indonesia.
Sekilas tentang kota Bengkulu di
awal tulisan ini, namun tidak cukup disitu saja, saya akan mengajak pembaca
untuk mengunjungi peninggalan sejarah. mungkin masih banyak yang belum
mengetahuinya. Yaitu satu unit rumah panggung berbahan kayu berwarna coklat berdiri
kokoh di pinggir jalan kota Bengkulu yang beralamat di Jl. Fatmawati No. 10 (simpang
lima Bengkulu). Rumah yang dibangun sekitar tahun 1915 dan direhabilitasi
sekitar tahun 1990. Kurang lebih berjarak 100 meter dari pusat kota suprapto. Dahulunya
rumah kediaman ibu Negara pertama Indonesia. Fatmawati dilahirkan di Bengkulu,
5 Februari 1923 putri dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah. Fatmawati di
persunting Ir. Soekarno pada tanggal 1 juni 1943. Rumah Fatmawati yang
berbentuk rumah adat Bengkulu, seolah menjadi saksi bisu bertemunya cinta
presiden pertama Indonesia dan wanita asli Bengkulu, rumah Fatmawati memiliki halaman
tidak begitu luas ditumbuhi bonsai dan
tanaman pagar lainnya. Wisatawan dapat mengunjungi rumah bersejarah ini dengan
gratis. Tidak ada tarif yang di bebankan kepada pengunjung, beda halnya dengan
rumah pengangsingan bungkarno, ada tarif yang harus di bayar oleh wisatawan. Terdapat
benda-benda, pakaian, furniture yang
pernah digunakan Fatmawati masih terjaga dan terawat dengan baik. Pengunjung diperbolehkan
untuk mengabadikan moment di rumah
yang memiliki dua Ruang kamar dan satu ruang tamu. Diruang tamu terdapat kursi,
meja, pakaian Fatmawati dan Lukisan Ir.Soekarno dan Ibu Fatmawati. Sedangkan
kamarnya memiliki isi yang berbeda. Kamar yang berada di arah barat, terdapat
tempat tidur, lemari, meja rias dan lain-lain. beda lagi dengan kamar yang di
arah timur, berisi foto-foto keluarga Fatmawati, foto ibu Fatmawati bersama Ir.
Soekarno, ada juga mesin jahit. Mesin jahit ini digunakan ibu Fatmawati untuk
menjahit bendera pertama negara Indonesia, pada tanggal 17 agustus 1945. Dinas pariwisata
Bengkulu, sangat menjaga situs-situs bersejarah di Bengkulu begitu juga dengan
rumah Fatmawati. Semoga tulisan ini mengajak pembaca untuk mengunjungi rumah
Fatmawati yang berada di tengah kota Bengkulu. Terimakasih kepada Telkomsel
yang telah mengundang masyarakat untuk mengenal Bengkulu dalam Menulis Bengkulu
diawan.
#MenulisBengkuludiAwan #MBA
#MenulisBengkuludiAwan #MBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar