Selasa, 03 Mei 2016

Menjadi Ayah

Kamis, 17 Maret 2016 bertambahnya 1 anggota dikeluarga kami, yang telah lama dinantikan akhirnya hari itu tiba ketika adzan ashar di kumandangankan tepatnya di desa ngampel wetan kab. Kendal – jawa tengah, anak kami lahir dengan normal. Tangis, tawa rasanya bercampur padu ketika tangisan bayi itu terdengar. Aku pun seorang laki-laki yang baru saja menjadi seorang ayah dari seorang anak putri cantik lengkap dan sehat Alhamdulillah. Kadang masih teringat istri waktu ngidam saat hamil. Mas nanti sepulang ngantor nitip ini y, nitip itunya. Sekarang sudah Nampak yang sering mesan online ke ibunya. Aisyah Nuha Zahira Musafa. Nama anak ku yang pertama. Hidungnya mancung ikut ayahnya kulitnya putih ikut ibunya. Ikutnya yang bagus2 dari ayah dan ibu. Bahagiany,  4 bulan lamanya telah tinggal di jawa, bapak ibu saya asli dari ngampel- jawa tengah. Namun saya lahir dan di besarkan hingga menamatkan perguruan tinggi di Bengkulu tepatnya di simpang kandis. Beberapa lamaran sudah saya sebarkan hanya ada satu  Perusahaan yang ada panggilan interview. Setelah sesi interview selesai ternyata hingga saat ini tidak ada kabarnya jua. Tak mengapa.
            Kembali merintis usaha dengan modal seadanya. Hasilnya lumayan di bulan april 2016 ini sebulan saya bisa mengantongi 2jt rupiah lebih besar dari tawaran gaji saat interview hanya 1.6 jt. Rezeki anak, mungkin itu ungkapan yang sering kita dengar jika seorang kepala keluarga mencari nafkah dan memperoleh hasil yang lumayan besar. Usaha yang dirintis, baru berusia 4 bulan sudah mengasilkan laba bersih yang lumayan jika dilihat dari biaya hidup di tempat saya tinggal. Mie ayah hanya 6 ribu rupiah, beda halnya di tempat tinggal kami yang pertama di Bengkulu mie ayah harganya berkisar 10 Ribu hingga mencapa 15 Ribuan. Itu hanya perbandingan dari satu jenis makanan belum rempah-rempah dapur, seperti bawang, cabe dan lainya jauh lebih murah di jawa.
            Membuaka usaha itu dengan keberanian dan besarkan dengan ilmu. Kurang lebih seperti itu ungkapan dari mendiang penemu Apple. Pertama awal buka saya hanya bermodal 3jtaan. Sewa kontrak 2jt. Keperluan 1jt itupun di gambung sama kebutuhan sehari-sehari. Bismillah.  saya buka dan hasilnya bulan pertama sekitar 200rbuan. Mulai buka Tanggal 11 januari 2016. Hingga sekarang 10x lipat dari omset bulan pertama Alhamdulillah. Semua invetaris seperti komputer, printer dan scan saya bawak dari Bengkulu. Hanya meja dan kursi yang saya beli di jawa, itupun bekas harga 350rbu. Nikmat apapun itu yang sifatnya baik dan anugrah dari Allah saya selalu mensyukuri dan menikmatinya sehingga saya merasa orang yang paling beruntung hidup didunia. Menyukuri maka akan tercukupi. Kurang lebih seperti itu redaksinya namun memang betul realitanya seperti itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar